Sabtu, 11 Juni 2011

Pengembangan Wisata Pecinan Diharapkan Tidak Memicu Konflik

Sumber : Solopos.com
Solo, DetakNews. Saat ini Pemerintah kota Solo sedang mengupayakan pengembangan kawasan sekitar Pasar Gede untuk dijadikan daerah wisata Pecinan. Hal tersebut diharapkan tidak menimbulkan ekslusivitas yang berpotensi menimbulkan konflik di  masyarakat.

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LMPK) Sudiroprajan, Jebres dan kalangan budayawan menegaskan harus ada dampak nyata pengembangan kawasan terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat sekitar. Sebab, diketahui penyerapan tenaga kerja lokal di kawasan Pasar Gede masih rendah.


Ditambah pula rencana pengembangan kawasan pasar menuju daerah Pecinan salah satu upaya teknisnya dengan menambah ornamen-ornamen China untuk memberi ciri khas wilayah. Selain merubah wajah toko, akan dibuat juga jalur pejalan kaki atau pedestrian. Bukankah tidak mungkin, hal tersebut akan berujung pada prasangka negatif masyarakat lokal terhadap Pemkot Solo yang terkesan mengutamakan etnis Tionghoa.
“Tidak masalah arsitektural Tionghoa dikembangkan tapi harus ada ruang-ruang usaha bagi warga lokal,” ungkap Wakil Ketua LPMK Sudiroprajan, Lilik Kristianto, Rabu (1/6).


Contoh lain untuk menjalin harmonisasi Tionghoa dan warga lokal dengan menyajikan produk-produk lokal berupa kuliner atau cenderamata di kawasan pecinan. ”Arah pengembangan harus kepada pembauran masyarakat. Seperti yang terjadi di Kampung Balong, Sudiroprajan, “ tambahnya.
Sedangkan, budayawan Setyawan mengatakan, bahwa seharusnya yang dibina adalah harmonisasi seluruh elemen masyarakat di kota Bengawan dan tidak perlu membedakan-bedakan kelompok etnis masyarakat. []

(Wulandari Agustina/ D0207107)
Sumber: Solopos.com

0 komentar:

Posting Komentar