Kamis, 16 Juni 2011

Erupsi Dieng, Naikkan Harga Kentang

Foto: Antara
Solo, DetakNews. Pasca erupsi Gunung Dieng di Banjarnegara, Harga kentang kian melonjak.

Selama sepekan terakhir harga kentang di beberapa pasar tradisional di Solo mengalami kenaikan Rp 500,- hingga Rp 1.000,- per kilogramnya. Hal ini disebabkan minimnya pasokan kentang dari Banjarnegara.

Hal itu diakui salah seorang pedagang kentang di Pasar Legi Solo, Ny Suginah (48). Harga kentang selama ini jarang mengalami kenaikan atau penurunan. Namun, karena kentang tersebut berasal dari kawasan pegunungan Dieng, akhir-akhir ini pasokannya dikurangi. “Sebelumnya, kentang dijual dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 6.500 sampai Rp 7.500 tiap kilogramnya. Pembeli juga banyak mengeluhkannya,” terang Ny Suginah, Senin (13/6).

Sejauh ini seluruh pasokan kentang memang didatangkan dari Gunung Dieng. Sebab, kentang hasil dari gunung dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut, terkenal dengan kualitasnya yang bagus. Sementara, kentang dari daerah lain seperti Tawangmangu dan Probolinggo kurang diminati konsumen.

Sementara itu, Mbah Tinah (54) yang juga seorang pedagang kentang di Pasar Gedhe, mengatakan, biasanya setiap tiga hari sekali, jumlah kentang yang dipasok sebesar 7,5 ton di tingkat pengecer.  Namun, belakangan ini, kentang yang diterimanya tidak lebih dari 7 ton.

“Kalau nanti pasokan terus turun, mungkin saya mulai menjual kentang dari Probolinggo walaupun kualitas di bawah kentang dari Dieng. Karena kalau mengandalkan menjual kentang dari Gunung Dieng takutnya harga naik terus, dan daya beli menurun. Sebagai pedagang juga rugi karena kentang tak laku,” ungkap Mbah Tinah. (Julia Nur Rochmah/D0207064)

0 komentar:

Posting Komentar