Kamis, 09 Juni 2011

Hari Pancasila, Dewa Ruci Dibeber

Pada seseorang yang taat, tekun dan tulus mengabdi kepada Tuhan nantinya akan menemukan bentuk kesejatan dalam hidup. Hal inilah yang telah terjadi pada tokoh Brotoseno yang kemudian berganti nama menjadi Bima dalam sebuah pergelaran wayang kulit dengan lakon Dewa Ruci yang dimainkan dalang Ki Purbo Asmoro di Balaikota Surakarta, Rabu (1/6) malam.


Lewat lakon Dewa Ruci, Ki Purbo Asmoro ingin menyampaikan sebuah pesan bermakna yang berkaitan dengan sila 1 Pancasila “Ketuhanan yang Maha Esa”. Bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia fana dan dunia akherat, tidak dapat dipisahkan.


Menurutnya, manusia baru dapat dikatakan makhluk sempurna apabila dapat melibatkan seluruh kehidupannya mencakup kedua dunia tersebut. Manusia harus menjalani perjalanan batin guna menemukan identitas dirinya.


“Kehidupan manusia di dunia ini tentunya merupakan sebuah bekal untuk pergi ke dunia akherat karena di sanalah kita mempertanggungjawabkan hidup. Bila mencita-citakan kebahagian di akherat, tentu di dunia kita berusaha menabung dengan cinta kasih sesuai ajaran Pancasila,” ujarnya.
Dalam lakon Dewa Ruci yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila tersebut,  termuat amanat ajaran tentang bagaimana manusia menuju Tuhan. Manusia disadarkan bahwa ia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. (Faka Yudhistira/D0207055)

0 komentar:

Posting Komentar